BENGKULU
- Dinas Kesejahteraan Sosial mempunyai kegiatan untuk mengembangkan dan membina
anak jalanan yang masih berkeliaran, itu
dilakukan agar pada tahun 2017 bebas dari anak jalanan, faktor ekonomi menjadi
alasan utama mereka melakukan pekerjaan seperti mengamen, mengemis, atau
pekerjaan lainnya yang dilakukan dijalanan.
Pemerintah
mempunyai balai pengembangan yang menampung sebanyak 120 orang dalam satu
tahun, dengan kegiatan pembinaan keagamaan, salon, menjahit, dan bengkel.
Pemerintah juga memiliki banyak strategi seperti melakukan sosialisasi untuk
memberitahukan bahwa pekerjaan ini tidak baik untuk anak.
“Sudah
menjadi tugas kami sebagai Dinas Kesejahteraan Sosial untuk melakukan
koordinasi agar anak jalanan dapat diperhatikan, dan memiliki pekerjaan yang
baik, agar mereka mendapatkan pekerjaan tanpa meminta belas kasihan lagi”. ujar
Wa’im selaku Sekretaris Dinas Kesejahteraan Sosial Jumat (14/10)
Kegiatan
yang dilakukan seperti mendata wilayah, melakukan program panti anak, sampai
menyiapkan peralatan untuk menunjang keberhasilan mereka. Selain itu Pemerintah
juga menyiapkan sertifikat anak yang
telah dibina untuk memudahkan mereka mendapatkan pekerjaan.
Lokasi
yang sering digunakan seperti Simpang Lima, Simpang Skip, Padang Harapan,
sampai tempat Ibadah. Mereka tidak takut akan larangan ataupun kejaran Satpol
PP yang sedang menertibkan tempat-tempat dari anak jalanan, apalagi mengamen
sudah menjadi pekerjaan meraka sehari-hari.
“Kami
juga sama seperti mereka, walaupun tinggal dijalanan kami tidak ingin di bina
karena kami tidak mengganggu atau mengemis, pandangan kami bahwa cara pembinaan
sama seperti memperlakukan orang gila”. Ujar Kelvin selaku pengamen Simpang
Skip Kota Bengkulu.
Sedangkan
Pemerintah berharap tidak ada lagi anak yang berkeliaran di jalanan untuk
menjadikan mereka sebagai anak yang ingin belajar dari pada berkeliaran, Pemerintah
siap menampung mereka dan mendidik mereka menjadi anak yang baik. (Urief Zulman R)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar